Data Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat yang baru saja dirilis sangat mengejutkan. PPI Juli naik 3,7% dibandingkan tahun lalu, meningkat signifikan 1 poin persentase dari nilai sebelumnya, jauh melampaui ekspektasi. Data ini tentu akan membuat ketua The Federal Reserve (FED) merasa pusing, bahkan mungkin mempertimbangkan kembali keputusan kenaikan suku bunga.
Lebih mengkhawatirkan pasar adalah kemungkinan tekanan inflasi yang dapat semakin meningkat di masa depan. Mengingat putaran baru langkah-langkah tarif yang mulai berlaku pada bulan Agustus, data PPI bulan depan kemungkinan akan terus naik, dan kemungkinan ini tidak bisa diabaikan.
Orang mungkin bertanya-tanya, mengapa Indeks Harga Konsumen (CPI) yang diumumkan pada hari Selasa minggu ini menunjukkan kinerja yang biasa-biasa saja, sementara PPI pada hari Kamis begitu mengejutkan? Ini karena PPI mencerminkan biaya di sisi produksi, sedangkan CPI mencerminkan harga di sisi konsumsi. PPI sebagai indikator awal, sering kali dapat lebih cepat dan lebih sensitif dalam mencerminkan perubahan ekonomi. Kenaikan biaya produksi biasanya akan secara bertahap diteruskan ke sisi konsumsi, yang menyebabkan kenaikan CPI. Oleh karena itu, dalam beberapa bulan ke depan, CPI mungkin akan menunjukkan tren kenaikan.
Serangkaian data ini mengungkapkan bahwa tekanan inflasi yang dihadapi ekonomi Amerika Serikat semakin memburuk. Pembuat kebijakan perlu memperhatikan tren ini dengan cermat, menimbang risiko inflasi terhadap keseimbangan pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, investor dan konsumen juga harus memperhatikan perubahan indikator ekonomi ini untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan fluktuasi ekonomi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
VibesOverCharts
· 12jam yang lalu
Angka-angka itu menakutkan
Lihat AsliBalas0
LayoffMiner
· 15jam yang lalu
Inflasi sudah tidak bisa ditahan lagi, turun atau tidak ini?
Lihat AsliBalas0
LiquidationWatcher
· 15jam yang lalu
Sekali lagi melihat The Federal Reserve (FED), saatnya panik.
Lihat AsliBalas0
SilentAlpha
· 15jam yang lalu
The Federal Reserve (FED) intervensi waktu telah tiba
Data Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat yang baru saja dirilis sangat mengejutkan. PPI Juli naik 3,7% dibandingkan tahun lalu, meningkat signifikan 1 poin persentase dari nilai sebelumnya, jauh melampaui ekspektasi. Data ini tentu akan membuat ketua The Federal Reserve (FED) merasa pusing, bahkan mungkin mempertimbangkan kembali keputusan kenaikan suku bunga.
Lebih mengkhawatirkan pasar adalah kemungkinan tekanan inflasi yang dapat semakin meningkat di masa depan. Mengingat putaran baru langkah-langkah tarif yang mulai berlaku pada bulan Agustus, data PPI bulan depan kemungkinan akan terus naik, dan kemungkinan ini tidak bisa diabaikan.
Orang mungkin bertanya-tanya, mengapa Indeks Harga Konsumen (CPI) yang diumumkan pada hari Selasa minggu ini menunjukkan kinerja yang biasa-biasa saja, sementara PPI pada hari Kamis begitu mengejutkan? Ini karena PPI mencerminkan biaya di sisi produksi, sedangkan CPI mencerminkan harga di sisi konsumsi. PPI sebagai indikator awal, sering kali dapat lebih cepat dan lebih sensitif dalam mencerminkan perubahan ekonomi. Kenaikan biaya produksi biasanya akan secara bertahap diteruskan ke sisi konsumsi, yang menyebabkan kenaikan CPI. Oleh karena itu, dalam beberapa bulan ke depan, CPI mungkin akan menunjukkan tren kenaikan.
Serangkaian data ini mengungkapkan bahwa tekanan inflasi yang dihadapi ekonomi Amerika Serikat semakin memburuk. Pembuat kebijakan perlu memperhatikan tren ini dengan cermat, menimbang risiko inflasi terhadap keseimbangan pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, investor dan konsumen juga harus memperhatikan perubahan indikator ekonomi ini untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan fluktuasi ekonomi.