Rangkuman rapat terbaru yang diumumkan oleh The Federal Reserve (FED) mengungkapkan beberapa poin kunci:
Pertama, sebagian besar anggota pemungutan suara menyatakan kekhawatiran tentang kemungkinan kebijakan tarif yang dapat memicu lonjakan inflasi. Mereka menunjukkan bahwa tindakan perusahaan yang mengimpor barang lebih awal untuk menghadapi tarif dapat memiliki dampak yang berkelanjutan pada ekonomi.
Kedua, hampir semua peserta sepakat bahwa mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25% hingga 4,50% adalah pilihan yang cukup tepat saat ini. Ini menunjukkan bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin akan menjaga suku bunga stabil dalam jangka pendek.
Selain itu, data terbaru menunjukkan bahwa kemungkinan tidak menurunkan suku bunga pada bulan September meningkat, dengan probabilitas naik 2 poin persentase.
Dari sudut pandang pasar, notulen pertemuan ini menyampaikan sikap The Federal Reserve (FED) yang tetap sabar dan hati-hati dalam kebijakan moneternya. Tekanan inflasi dan efek tarif masih menjadi faktor pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan. The Federal Reserve (FED) tampaknya cenderung untuk mempertahankan tingkat suku bunga yang tinggi dalam jangka pendek, menunggu lebih banyak data ekonomi untuk mengkonfirmasi tren di masa depan.
Isi notulen ini menunjukkan bahwa The Federal Reserve (FED) sedang memantau perubahan indikator ekonomi dengan cermat untuk memastikan bahwa keputusan kebijakan mereka dapat secara efektif menanggapi kondisi ekonomi saat ini. Bagi para investor dan pengamat ekonomi, memantau pernyataan dan rilis data selanjutnya dari The Federal Reserve (FED) akan membantu memprediksi arah kebijakan moneter di masa depan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
rugpull_survivor
· 22jam yang lalu
Seberapa lama suku bunga tinggi dapat bertahan?
Lihat AsliBalas0
SigmaBrain
· 22jam yang lalu
Sekali lagi bermain dengan penipuan yang berkelanjutan.
Lihat AsliBalas0
TokenToaster
· 22jam yang lalu
Sekali lagi bersikap bearish, jangan bergerak hanya ingin play people for suckers.
Lihat AsliBalas0
DAOdreamer
· 23jam yang lalu
Jangan panik, berbaring dan tunggu dasar besar.
Lihat AsliBalas0
AirdropSweaterFan
· 23jam yang lalu
Kembali merusak dompet!
Lihat AsliBalas0
CryptoHistoryClass
· 23jam yang lalu
sama seperti buku pedoman Fed tahun 1980-an... sejarah tidak pernah gagal untuk berirama
Rangkuman rapat terbaru yang diumumkan oleh The Federal Reserve (FED) mengungkapkan beberapa poin kunci:
Pertama, sebagian besar anggota pemungutan suara menyatakan kekhawatiran tentang kemungkinan kebijakan tarif yang dapat memicu lonjakan inflasi. Mereka menunjukkan bahwa tindakan perusahaan yang mengimpor barang lebih awal untuk menghadapi tarif dapat memiliki dampak yang berkelanjutan pada ekonomi.
Kedua, hampir semua peserta sepakat bahwa mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25% hingga 4,50% adalah pilihan yang cukup tepat saat ini. Ini menunjukkan bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin akan menjaga suku bunga stabil dalam jangka pendek.
Selain itu, data terbaru menunjukkan bahwa kemungkinan tidak menurunkan suku bunga pada bulan September meningkat, dengan probabilitas naik 2 poin persentase.
Dari sudut pandang pasar, notulen pertemuan ini menyampaikan sikap The Federal Reserve (FED) yang tetap sabar dan hati-hati dalam kebijakan moneternya. Tekanan inflasi dan efek tarif masih menjadi faktor pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan. The Federal Reserve (FED) tampaknya cenderung untuk mempertahankan tingkat suku bunga yang tinggi dalam jangka pendek, menunggu lebih banyak data ekonomi untuk mengkonfirmasi tren di masa depan.
Isi notulen ini menunjukkan bahwa The Federal Reserve (FED) sedang memantau perubahan indikator ekonomi dengan cermat untuk memastikan bahwa keputusan kebijakan mereka dapat secara efektif menanggapi kondisi ekonomi saat ini. Bagi para investor dan pengamat ekonomi, memantau pernyataan dan rilis data selanjutnya dari The Federal Reserve (FED) akan membantu memprediksi arah kebijakan moneter di masa depan.