Ketua The Federal Reserve (FED) Powell menghadapi tekanan yang berat
Ketegangan antara mantan Presiden AS Donald Trump dan Ketua The Federal Reserve (FED) Jerome Powell telah berlangsung lama, dan kini telah berkembang menjadi pertarungan politik yang menarik perhatian. Perselisihan ini tidak hanya mempengaruhi politik domestik AS, tetapi juga mengguncang pasar keuangan global.
Powell secara resmi menjabat sebagai Ketua The Federal Reserve (FED) pada Februari 2018. Namun, hanya beberapa bulan kemudian, perbedaan pendapat mereka menjadi terbuka. Trump ingin menerapkan kebijakan moneter yang longgar untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, sementara Powell tetap pada posisinya. Perbedaan ini berlanjut hingga sekarang, dengan semakin dekatnya pemilihan umum 2024, situasinya semakin memanas.
Trump telah berulang kali menyerukan Powell untuk mengundurkan diri secara terbuka, menuduhnya "lambat bertindak dan tidak cukup menurunkan suku bunga". Namun, menurut hukum AS, presiden tidak memiliki hak untuk secara langsung memberhentikan ketua The Federal Reserve (FED) karena perbedaan kebijakan. Menghadapi situasi ini, tim Trump mencari jalan lain, dengan alasan proyek renovasi gedung markas The Federal Reserve (FED) diduga melanggar aturan, meminta Kongres untuk menyelidiki Powell.
Saat ini, Powell menghadapi tantangan yang serius. Di satu sisi, dia perlu mencari keseimbangan antara tekanan inflasi dan pendinginan pasar tenaga kerja; di sisi lain, dia juga harus menghadapi tekanan kuat dari lapisan politik. Dalam hal ini, Powell memilih untuk merespons secara langsung, meminta untuk melanjutkan tinjauan proyek renovasi kantor pusat, dan secara terbuka membantah tuduhan "renovasi mewah".
Jika Powell benar-benar dipaksa untuk mundur, itu bisa berdampak besar pada pasar keuangan global. Beberapa analisis menunjukkan bahwa dolar mungkin akan terdepresiasi secara signifikan, dan pasar pendapatan tetap mungkin mengalami volatilitas yang tajam. Yang lebih mengkhawatirkan adalah, ini bisa mempengaruhi independensi The Federal Reserve (FED), yang pada gilirannya dapat mempengaruhi stabilitas sistem keuangan global.
Apapun hasil akhirnya, perselisihan ini menyoroti kompleksitas dalam pembuatan kebijakan moneter dan pentingnya independensi bank sentral. Dalam situasi ekonomi global saat ini, setiap keputusan yang diambil oleh The Federal Reserve (FED) dapat memiliki dampak yang mendalam pada pasar global. Oleh karena itu, semua pihak memperhatikan pertarungan politik dan ekonomi ini dengan harapan akan hasil yang dapat menjaga stabilitas finansial dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
WhaleStalker
· 11jam yang lalu
Perkelahian internal menghasilkan masalah besar, dunia kripto kali ini akan menjadi besar.
Lihat AsliBalas0
ForkThisDAO
· 08-12 08:59
Sekali lagi mulai bertarung, tsk tsk.
Lihat AsliBalas0
GasFeeBeggar
· 08-10 14:12
naik suku bunga dan marah kami tidak punya uang untuk masuk
Trump mendesak Powell, independensi The Federal Reserve (FED) menghadapi tantangan
Ketua The Federal Reserve (FED) Powell menghadapi tekanan yang berat
Ketegangan antara mantan Presiden AS Donald Trump dan Ketua The Federal Reserve (FED) Jerome Powell telah berlangsung lama, dan kini telah berkembang menjadi pertarungan politik yang menarik perhatian. Perselisihan ini tidak hanya mempengaruhi politik domestik AS, tetapi juga mengguncang pasar keuangan global.
Powell secara resmi menjabat sebagai Ketua The Federal Reserve (FED) pada Februari 2018. Namun, hanya beberapa bulan kemudian, perbedaan pendapat mereka menjadi terbuka. Trump ingin menerapkan kebijakan moneter yang longgar untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, sementara Powell tetap pada posisinya. Perbedaan ini berlanjut hingga sekarang, dengan semakin dekatnya pemilihan umum 2024, situasinya semakin memanas.
Trump telah berulang kali menyerukan Powell untuk mengundurkan diri secara terbuka, menuduhnya "lambat bertindak dan tidak cukup menurunkan suku bunga". Namun, menurut hukum AS, presiden tidak memiliki hak untuk secara langsung memberhentikan ketua The Federal Reserve (FED) karena perbedaan kebijakan. Menghadapi situasi ini, tim Trump mencari jalan lain, dengan alasan proyek renovasi gedung markas The Federal Reserve (FED) diduga melanggar aturan, meminta Kongres untuk menyelidiki Powell.
Saat ini, Powell menghadapi tantangan yang serius. Di satu sisi, dia perlu mencari keseimbangan antara tekanan inflasi dan pendinginan pasar tenaga kerja; di sisi lain, dia juga harus menghadapi tekanan kuat dari lapisan politik. Dalam hal ini, Powell memilih untuk merespons secara langsung, meminta untuk melanjutkan tinjauan proyek renovasi kantor pusat, dan secara terbuka membantah tuduhan "renovasi mewah".
Jika Powell benar-benar dipaksa untuk mundur, itu bisa berdampak besar pada pasar keuangan global. Beberapa analisis menunjukkan bahwa dolar mungkin akan terdepresiasi secara signifikan, dan pasar pendapatan tetap mungkin mengalami volatilitas yang tajam. Yang lebih mengkhawatirkan adalah, ini bisa mempengaruhi independensi The Federal Reserve (FED), yang pada gilirannya dapat mempengaruhi stabilitas sistem keuangan global.
Apapun hasil akhirnya, perselisihan ini menyoroti kompleksitas dalam pembuatan kebijakan moneter dan pentingnya independensi bank sentral. Dalam situasi ekonomi global saat ini, setiap keputusan yang diambil oleh The Federal Reserve (FED) dapat memiliki dampak yang mendalam pada pasar global. Oleh karena itu, semua pihak memperhatikan pertarungan politik dan ekonomi ini dengan harapan akan hasil yang dapat menjaga stabilitas finansial dan mendorong pertumbuhan ekonomi.